Senin, 12 Januari 2015

Jenis - Jenis Sepeda yang Ada di Pasaran



Komunitas biker dari tahun ke tahun mengalami peningkatan setelah adanya pencanangan pengurangan emisi karbon oleh pemerintah dan PBB dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang salah satunya adalah tentang pengurangan emisi karbon dari bahan bakar fosil. Seruan tersebut secara tak langsung menambah animo bagi pecinta dan penggiat olahraga ini.

Bahkan, terdapat komunitas tersendiri bagi para pekerja yang bersepeda, yakni komunitas Bike to Work. Selain komunitas Bike To Work masih banyak komunitas sepeda yang lain seperti komunitas XC(Cross Countery), BMX, Fixie dan masih banyak lagi.

Bersepeda memang banyak manfaatnya, selain untuk mengurangi emisi karbon secara tak langsung, program ini termasuk dalam kategori olahraga. Pembakaran kalori dari bersepeda dapat digunakan untuk mengurangi lemak tubuh. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi ajang komunikasi antarpersonel pada suatu komunitas dan tentunya perlombaan tak kalah seru.

Jenis-Jenis Sepeda yang Ada Saat Ini

Kita kenal Lance Amstrong dan Tonton Sutanto sebagai pesepeda balap jalan raya. Berbeda dengan Risa Susanty, ratu downhiller Indonesia. Berbagai perlombaan diselenggarakan dengan jenis style masing-masing, tentu saja jenis sepeda yang digunakan berbeda. Berikut jenis sepeda yang sudah akrab dan memiliki komunitas.

1. Sepeda Fixie

Beberapa tahun kemarin, kita mengenal akrab sepeda fixie yang menyedot perhatian anak muda dengan warna-warnanya yang mencolok. Sepeda fixie adalah sepeda yang cukup ringan dan fix. Maksudnya, pergerakan roda diarahkan oleh pedal sepenuhnya. Jika dikayuh maju, bergerak maju. Jka dikayuh ke belakang, bergeraknya pun ke belakang. Jika mengerem, tinggal ditekan ke belakang pedalnya.

2. Sepeda MTB

Sepeda MTB adalah sepeda yang digunakan oleh Risa Susanty dalam perlombaan downhill (menuruni bukit). Ada beberapa jenis MTB yang dipasarkan di seluruh dunia, bergantung pada medan yang ditempuh, yaitu sebagai berikut.
  • Competitive XC (untuk cross country dengan medan yang tidak terlalu sulit)
  • XC Trail (medan yang ditempuh offroad lebih ekstrem, banyak tikungan (sepeda ini memiliki bantalan yang empuk)
  • All Mountain (sepeda untuk medan yang berjumping)
  • Downhill (sepeda yang berat dengan kestabilan tinggi untuk menuruni bukit dengan medan ekstrim)
  • Dirt Jumper (sepeda untuk mengasah kemahiran bersepeda)
  • Recreational XC (Biasanya untuk cross country dengan bobot yang ringan)

3. Sepeda Kota

Sepeda kota biasanya digunakan untuk keadaan yang santai dengan keranjang di depan dan boncengan di belakang. Biasa pula disebut sebagai sepeda mini.

4. Sepeda BMX

Sepeda BMX mirip dengan sepeda anak kecil, tetapi ini adalah sepeda khusus untuk freestyle, handler yang nyaman saat dipakai karena berkaitan dengan freestyle. Pemakainya biasanya jarang duduk di sadel. Meski demikian, kestabilan sepeda ini cukup bagus.

5. Sepeda Onthel (Sepeda Tua)

Pada zamannya, sepeda ini juga banyak peminatnya. Sekarang pun, banyak pula yang masih mencari sebagai koleksi. Bahkan Bung Karno, presiden RI pertama pun menggunakan sepeda ini untuk berboncengan dengan istrinya. Oleh karenanya, sepeda ini tetap memiliki penggemar dan komunitas tersendiri, terlebih di kota yang memiliki kebudayaan dan sejarah seperti Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

6. Sepeda Balap

Sepeda ini dikhususkan untuk balapan dengan bobot yang cukup ringan dan bagus untuk ngebut. Tentu saja track yang dilalui oleh sepeda ini adalah track yang bagus seperti di arena balap sepeda dan jalan raya (seperti pada Tour deFrance).

7. Sepeda Recumbent

Sepeda recumbent adalah sepeda yang cukup ergonomis dan nyaman saat dikendarai. Posisi saat Anda bersepeda seperti duduk di kursi malas. Beberapa orang menggunakan sepeda ini karena masalah pinggang atau memang karena menyenangkan untuk dikendarai

8. Sepeda Lowrider

Sepeda jenis ini akan banyak ditemui di tempat-tempat wisata yang banyak wisatawan asingnya seperti Bali. Posisinya yang rendah dengan stang yang memanjang memang nikmat untuk dikendarai, apalagi bersantai di jalan-jalan Denpasar.

9. Sepeda Cruiser

Jenis sepeda ini mungkin hanya akan ditemui di pantai, karena bannya berbeda dengan ban sepeda pada umumnya. Misalnya balon dengan velg dan berbeda pula bahannya karena akan sering bersentuhan dengan air pantai yang bersifat korosif

10. Sepeda Lipat

Sepeda lipat akhir-akhir ini cukup marak di kalangan biker, sedikit mengganti dari sepeda fixie. Ukuran sepeda lipat secara keseluruhan adalah kecil dan bannya pun kecil. Namanya saja sepeda lipat, tentu dapat dilipat, sehingga ketika diparkir atau dibawa di mobil, sepeda ini hanya membutuhkan ruang yang sedikit

11. Sepeda Hybrid

Sepeda hybrid adalah paduan sepeda balap dan sepeda gunung. Karena perpaduan keduanya, maka tidak secepat sepeda balap dan tidak sestabil sepeda gunung, namun juga baik untuk jalanan kota yang mungkin tidak terlalu bagus karena mangadopsi dua sistem tadi. Sepeda ini sudah cukup bagus untuk menuruni dan menaiki bukit dengan medan yang tidak ekstrem tentunya. Suspensinya tidak terlalu keras dan nyaman untuk dikendarai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar