Rama dan Wahyu adalah 2 bersaudara.
Mereka pergi ke hutan untuk berburu di hutan. Saat berburu tiba-tiba seekor
rusa keluar dari semak-semak. Kemudian mereka memanah rusa tersebut. Setelah
mereka melihat hasil panahan mereka, ternyata yang mereka panah adalah seorang
perempuan cantik.
Ternyata mereka menyukai menyukai
gadis itu. Hal itulah yang membuat mereka bertengkar. Untuk menyelesaikan
pertengkaran tersebut mereka bertanya kepada gadis tersebut, siapa yang dia
pilih untuk menjadi pasangannya? Gadis itu lebih memilih Rama karena dia lebih
dewasa, lebih ganteng, dan lebih baik dibanding Wahyu.
Beberapa bulan kemudian mereka berencana
menikah. Namun, Wahyu tidak setuju dengan pernikahan tersebut, karena Wahyu
juga mencintai gadis itu. Terjadilah perkelahian diantara Rama dan Wahyu yang
mengakibatkan Wahyu terluka berat. Wahyu yang kalah bertarung melarikan diri ke
hutan karena malu. Rama dan Aurel pun hidup bahagia.
Terjadi peristiwa bencana kelaparan
di Desa Mekar karena banjir yang melanda. Keluarga Pak Tono juga terkena
bencana kelaparan tersebut. Pak Tono akhirnya menyuruh dua anaknya untuk pergi
berburu.
Dialog
Pak Tono :
Rama…,Wahyu….! (memanggil anaknya)
(Rama dan Wahyu datang menghampiri
ayahnya yang ada di ruang keluarga)
Rama :
Ada apa ayah memanggil kami kemari.
Pak Tono : Begini, karena bencana kelaparan yang melanda desa kita,
kita ikut kehabisan makanan. Bapak mau kalian berburu untuk makan kita beberapa
hari kedepan.
Wahyu :
Baiklah kami akan segera berangkat.
Bu Tono : Ini bekal kalian untuk berburu!
Wahyu :
Bukannya bahan makanan kita sudah habis? (bertanya heran)
Bu Tono : Iya ini makanan terakhir yang ada.
Rama :
Lalu ibu dan bapak makan apa?
Pak Tono : Bapak dan ibu sudah makan.
(Rama dan Wahyu bersiap-siap dan
berpamitan untuk berangkat)
Rama :
Wahyu sekarang sudah siang ayo kita istirahat dan makan bekal yang dibawakan
ibu!
Wahyu :
Ayo aku juga sudah lapar!
(mereka makan dengan lahap lalu
mereka melanjutkan berburu)
Wahyu :
Rama, apa kamu dengar sesuatu?
Rama :
Ya, aku mendengarnya, sepertinya dari semak semak itu?
(Tiba-tiba seekor rusa keluar dari
semak-semak)
Wahyu :
Rama, cepat tembak rusa itu! (mereka menembak rusa itu)
Aurel :
Tolong…., tolong… (terdengar suara minta tolong di tengah keheningan hutan)
Wahyu :
Rama, ayo dekati suara itu!
Rama :
Ayo dekati dengan hati-hati.
Wahyu :
Rama ada seorang gadis yang terluka ayo tolong dia!
(Rama dan Wahyu membawa gadis itu
pulang unutk dioobati)
Bu Tono : Kenapa gadis ini?
Rama :
Dia kami temukan di hutan dengan keadaan sepeti ini.
Bu Tono : Cepat panggil dokter untuk mengobatinya!
Wahyu :
Dok, bagaimana keadaan gadis itu?
Dokter : Dia mengalami luka bekas panah di tangan kanannya
dan luka lebam di beberapa tempat.
Rama :
Apa ada obat untuk mengobati dan merawatnya?
Dokter : Ada ini obat untuk luka lebamnya dan tolong ganti
perban di tangan kananya setiap hari!
Rama :
Baik dok kami akan merawatnya.
(Beberapa hari kemudian gadis itu
sembuh)
Wahyu :
Halo, aku Wahyu, kalau kamu namanya siapa?
Aurel :
Nama saya Aurelia Putri biasa dipanggil Aurel.
Rama :
Lalu kamu tinggal di mana dan sedang apa di hutan beberapa hari yang lalu?
Aurel :
Saya dari negeri sebrang. Beberapa hari yang lalu saya menjelma menjadi rusa
untuk jalan-jalan di hutan.
(Sudah
beberapa minggu Aurel membantu bu Tono untuk membersihkan rumah. Selain itu
Rama dan Wahyu juga semakin suka dengan dia)
Rama :
Wahyu menurut kamu Aurel seperti apa?
Wahyu : Menurut saya Aurel itu cantik, baik, dan rajin. Dia
orang yang cocok buat saya.
Rama :
Dia itu lebih cocok buat aku.
Wahyu :
Dia itu cocok buat aku. (dengan nada marah)
Rama :
Daripada kita berantem lebih baik tanyakan langsung.
Wahyu : Ok, ayo tanya.
Rama :
Aurel, kami ingin bertanya kamu lebih milih aku atau Wahyu untuk jadi suami?
(bertanya dengan gugup)
Aurel :
Aku milih Rama, karena menurut aku Rama lebih baik.
(Beberapa bulan kemudian mereka
berencana menikah)
Rama :
Ayah, ibu. Saya berencana untuk menikahi Aurel.
Pak Tono : Kalau bapak sih ikut ibu saja.
Bu Tono : Kalau ibu setuju saja karena itukan pilihan kalian.
Wahyu :
Aku tidak setuju. Lebih baik kami adu ilmu untuk menentukan siapa yang akan
menjadi suami Aurel.(dengan marah)
Rama :
Baiklah kalau itu mau mu akan aku ladeni.
(Akhirnya
Rama dan Wahyu berkelahi untuk menentukan siapa yang menjadi suami Aurel,
setelah pertarungan selesai Wahyu kalah dan melarikan diri ke hutan. Aurel dan
Rama menikah dan hidup bahagia.)
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar