Senin, 12 Januari 2015

Putri Rusa dari Negeri Sebrang


            Rama dan Wahyu adalah 2 bersaudara. Mereka pergi ke hutan untuk berburu di hutan. Saat berburu tiba-tiba seekor rusa keluar dari semak-semak. Kemudian mereka memanah rusa tersebut. Setelah mereka melihat hasil panahan mereka, ternyata yang mereka panah adalah seorang perempuan cantik.
          
  Rama dan Wahyu membawa perempuan tersebut untuk diobati. Beberapa hari kemudian perempuan itu sembuh. Setelah sembuh mereka mengajukan beberapa pertanyaan, seperti  nama, tempat tinggal dan apa yang dilakukan di hutan beberapa hari yang lalu. Gadis itu ternyata adalah seorang putri bernama Aurel yang menjelma menjadi rusa dari negeri .
            Ternyata mereka menyukai menyukai gadis itu. Hal itulah yang membuat mereka bertengkar. Untuk menyelesaikan pertengkaran tersebut mereka bertanya kepada gadis tersebut, siapa yang dia pilih untuk menjadi pasangannya? Gadis itu lebih memilih Rama karena dia lebih dewasa, lebih ganteng, dan lebih baik dibanding Wahyu.
            Beberapa bulan kemudian mereka berencana menikah. Namun, Wahyu tidak setuju dengan pernikahan tersebut, karena Wahyu juga mencintai gadis itu. Terjadilah perkelahian diantara Rama dan Wahyu yang mengakibatkan Wahyu terluka berat. Wahyu yang kalah bertarung melarikan diri ke hutan karena malu. Rama dan Aurel pun hidup bahagia.


            Terjadi peristiwa bencana kelaparan di Desa Mekar karena banjir yang melanda. Keluarga Pak Tono juga terkena bencana kelaparan tersebut. Pak Tono akhirnya menyuruh dua anaknya untuk pergi berburu.
Dialog
Pak Tono           : Rama…,Wahyu….! (memanggil anaknya)
(Rama dan Wahyu datang menghampiri ayahnya yang ada di ruang keluarga)
Rama                 : Ada apa ayah memanggil kami kemari.
Pak Tono           : Begini, karena bencana kelaparan yang melanda desa kita, kita ikut kehabisan makanan. Bapak mau kalian berburu untuk makan kita beberapa hari kedepan.
Wahyu               : Baiklah kami akan segera berangkat.
Bu Tono             : Ini bekal kalian untuk berburu!
Wahyu               : Bukannya bahan makanan kita sudah habis? (bertanya heran)
Bu Tono             : Iya ini makanan terakhir yang ada.
Rama                 : Lalu ibu dan bapak makan apa?
Pak Tono           : Bapak dan ibu sudah makan.
(Rama dan Wahyu bersiap-siap dan berpamitan untuk berangkat)
Rama                 : Wahyu sekarang sudah siang ayo kita istirahat dan makan bekal yang dibawakan ibu!
Wahyu               : Ayo aku juga sudah lapar!
(mereka makan dengan lahap lalu mereka melanjutkan berburu)
Wahyu               : Rama, apa kamu dengar sesuatu?
Rama                 : Ya, aku mendengarnya, sepertinya dari semak semak itu?
(Tiba-tiba seekor rusa keluar dari semak-semak)
Wahyu               : Rama, cepat tembak rusa itu! (mereka menembak rusa itu)
Aurel                   : Tolong…., tolong… (terdengar suara minta tolong di tengah keheningan hutan)
Wahyu               : Rama, ayo dekati suara itu!
Rama                 : Ayo dekati dengan hati-hati.
Wahyu               : Rama ada seorang gadis yang terluka ayo tolong dia!
(Rama dan Wahyu membawa gadis itu pulang unutk dioobati)
Bu Tono             : Kenapa gadis ini?
Rama                 : Dia kami temukan di hutan dengan keadaan sepeti ini.
Bu Tono             : Cepat panggil dokter untuk mengobatinya!
Wahyu               : Dok, bagaimana keadaan gadis itu?
Dokter                : Dia mengalami luka bekas panah di tangan kanannya dan luka lebam di beberapa tempat.
Rama                 : Apa ada obat untuk mengobati dan merawatnya?
Dokter                : Ada ini obat untuk luka lebamnya dan tolong ganti perban di tangan kananya setiap hari!
Rama                 : Baik dok kami akan merawatnya.
(Beberapa hari kemudian gadis itu sembuh)
Wahyu               : Halo, aku Wahyu, kalau kamu namanya siapa?
Aurel                   : Nama saya Aurelia Putri biasa dipanggil Aurel.
Rama                 : Lalu kamu tinggal di mana dan sedang apa di hutan beberapa hari yang lalu?
Aurel                   : Saya dari negeri sebrang. Beberapa hari yang lalu saya menjelma menjadi rusa untuk jalan-jalan di hutan.
(Sudah beberapa minggu Aurel membantu bu Tono untuk membersihkan rumah. Selain itu Rama dan Wahyu juga semakin suka dengan dia)
Rama                  : Wahyu menurut kamu Aurel seperti apa?
Wahyu                : Menurut saya Aurel itu cantik, baik, dan rajin. Dia orang yang cocok buat saya.
Rama                  : Dia itu lebih cocok buat aku.
Wahyu                : Dia itu cocok buat aku. (dengan nada marah)
Rama                  : Daripada kita berantem lebih baik tanyakan langsung.
Wahyu                : Ok, ayo tanya.
Rama                  : Aurel, kami ingin bertanya kamu lebih milih aku atau Wahyu untuk jadi suami? (bertanya dengan gugup)
Aurel                    : Aku milih Rama, karena menurut aku Rama lebih baik.
(Beberapa bulan kemudian mereka berencana menikah)
Rama                  : Ayah, ibu. Saya berencana untuk menikahi Aurel.
Pak Tono            : Kalau bapak sih ikut ibu saja.
Bu Tono               : Kalau ibu setuju saja karena itukan pilihan kalian.
Wahyu                : Aku tidak setuju. Lebih baik kami adu ilmu untuk menentukan siapa yang akan menjadi suami Aurel.(dengan marah)
Rama                  : Baiklah kalau itu mau mu akan aku ladeni.
(Akhirnya Rama dan Wahyu berkelahi untuk menentukan siapa yang menjadi suami Aurel, setelah pertarungan selesai Wahyu kalah dan melarikan diri ke hutan. Aurel dan Rama menikah dan hidup bahagia.)

Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar